Satu kisah tapi bukan makna


 Beberapa bulan lalu, aku dengan begitu sedihnya mulai menangis dengan tangisan yang membuat bajuku basah saat melihat ke arah laut ini. 


Aku dengan segala rasa kalahku benar-benar mengalami situasi dan perasaan yang cukup membuatku berat sekali melangkah

Sesekali, aku merasa iba, iba pada diri sendiri
Kadang, tanpa basa basi aku mulai tiba-tiba sedikit demi sedikit menyalahkan diri

Padahal, aku hanya perlu melepaskannya saja tanpa harus mengikat ragaku dengan segala kenang yang membuatku sangat trauma hingga mati rasa

Seseorang bilang aku terlalu terbawa suasana dan tak mampu melupakan apapun meski sedikitpun

Seseorang bilang aku terlalu melebih-lebihkan cerita hingga aku tak keluar dari sedih-sedih yang membuat rasa tak pernah baik-baik saja

Seseorang bilang aku tak mampu melupakannya dan masih menunggunya untuk tiba

Kadang, aku ingin sekali mengatakan padanya bahwa beberapa bulan lalu ia datang bertujuan untuk bertemu denganku tapi aku mengatakan " Aku tidak bisa "

Kadang, aku ingin mengatakan padanya bahwa memang butuh waktu bertahun-tahun bagiku untuk kembali membaik

Kadang, aku ingin mengatakan padanya jika aku sekarang, sedang memperjuangkan diriku dan aku sudah baik-baik saja tanpanya

Ya, ini, aku, kataku .

Untuk Diri,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gagal, Hancur, Bangkit Lagi. Perjalanan 4 Tahun yang Tidak Mudah

Pudarnya academic honesty di kalangan remaja era globalisasi 4.0

First Flight si Ali.