Psikolog, it's my choice :)
kembali ke laptop....
aku punya kebiasaan baru sekarang, sering ngecekin kenangan facebook.. gk tauu seruu aja gitu ngeliat hal-hal lucu yang pernah aku lakukan. Ada juga beberapa moment yang bikin kangen, bikin terflashback banyaklah salah satunya ini...
ketertarikan ku di jurusan Psikologi sebenarnya dari aku SMP, cuma pada saat itu aku cuma tau BK, gk tau kalau ada psikologi. pas sudah menginjaki bangku SMK ternyata jurusan psikologi itu ada ges hehehehe. alasan yang paling sering kita dengar kenapa sih masuk Psikologi? "KARENA PENGEN NYEMBUHIN DIRI SENDIRI". Yaps inilah jawaban rata-rata ketika di tanya kenapa masuk jurusan psikologi. tapi kalau aku... karena seni mengenal diri sendiri itu adalah seni yang paling sulit menurutku, jadi masuk jurusan psikologi menjadi salah satu jalan ninjaku buat lebih tau who is ALISAH :). singkatnya seperti itu.
karena ketertarikan pada Psikologi hanya berdasar
pengetahuan terbatas, aku kaget begitu tahu bahwa Psikologi sangat kompleks
untuk diartikan sebagai ‘ilmu pembaca kepribadian.’ Well, karena waktu smk masuk jurusan keperawatan. ternyata ekh ternyata Psikologi mempunyai banyak bahan bacaan
dan teori, tapi siapa sangka kalau Psikologi juga belajar Statistika? Ilmu
Statistika dalam Psikologi digunakan sebagai dasar Psikometri, atau ilmu
menyusun dan mengembangkan alat tes.
Jadi, apakah
aku menyesal masuk Psikologi karena bertemu angka lagi sekalipun masuk smk Keperawatan?
Nononononono! Aku tidak
pernah menyesal memilih Psikologi sebagai jurusan kuliah. Psikologi punya
tantangannya sendiri. Begitu pula dengan jurusan lainnya. Justru dengan adanya
tantangan itu, kita diajarkan untuk mengembangkan diri. Ditambah lagi ini adalah pilihanku dari SMK.
Maka dari itu,
bagiku, mempelajari Psikologi tidak hanya berkutat pada buku-buku dan jurnal,
atau mengejar IPK cum laude. Aku ingin merasakan semuanya, menggali
potensi, dan menggunakan ilmu Psikologi sebagai teropong dalam menelaah
kejadian dalam kehidupan sehari-hari.
Maka dari itu, salah besar kalau kalian pikir aku mahasiswa Psikologi teladan, tapi aku juga bukan mahasiswa bandel. Aku hanya ingin mengeksplorasi dunia dengan bekal yang aku miliki yaitu rasa penasaran hehehehehehehe.
kegiatan selama jadi mahasiswa Psikologi.
yapss, katakanlah
kamu sudah punya skill komunikasi yang baik. Tapi, masih ada
lagi skill wajib seorang mahasiswa Psikologi, yaitu kepekaan
sosial. Skill ini tidak hanya melibatkan cara kerja intuisi, tetapi
juga kognisi. Aku tidak mau mengatakan bahwa kepekaanku bagus, tapi setiap kali
seseorang yang dekat denganku berperilaku aneh atau tidak biasa, mindset pertamaku
adalah tidak langsung men-judge apa yang mereka lakukan.
Psikologi
mengajarkanku untuk memahami makna di balik tindakan-tindakan mereka, karena
dalam psikologi, segala perilaku manusia selalu didasari oleh motif. Tidak ada
perilaku yang tak berdasar motif, baik sesimpel atau seaneh apa pun.
Mempraktikkan ilmu Psikologi selama di rumah bisa dilakukan saat berkumpul dengan keluarga. Terutama sebagai anak yang sedikit tertutup, aku jarang ikut serta saat keluargaku mengobrol dan jauh lebih suka mengobservasi. Misalnya, ketika adikku menceritakan sesuatu yang membahagiakan, aku akan mengamati gesture, melihat ekspresinya, dan berpikir pada diriku sendiri, “Benarkah dia bahagia?” atau “Apakah yang dikatakannya ada benarnya?”
Well, memang agak aneh kedengarannya, tapi menurutku, belajar Psikologi sangat membantu ketika kita ingin mencari kebenaran atas reaksi emosional seseorang. Mengamati gesture dan ekspresi orang adalah salah satu caranya. Selain itu, kamu juga bisa mengoptimalkan indera pendengaran untuk menangkap intonasi orang saat bicara. Biasanya, intonasi yang akan menentukan, apakah lawan bicara kita memang bersungguh-sungguh, atau dia hanya mengarang-ngarang reaksi emosinya.
next,
kita juga bisa mempraktikkan ilmu Psikologi dengan teman. Aku sering mendapat
telpon dari teman-teman yang butuh curhat. Di sinilah pelajaran utama mengenai
kesabaran saat mendengarkan. Kita tidak boleh menginterupsi orang saat
bercerita. Namun, kita bisa memberikan respons untuk konfirmasikan topik yang
dibicarakan orang tersebut.
Inilah
mengapa skill komunikasi merupakan hal yang vital dalam Psikologi.
Komunikasi adalah penjembatan kita dengan orang-orang yang membutuhkan kita,
baik dalam hubungan profesional maupun pertemanan. Dan tentu saja, melalui
komunikasi itulah kita bisa memahami orang lain. Tujuan utama seorang psikolog
adalah memahami orang lain, bukan?
And Than... kira-kira
itulah yang ku dapat selama berkuliah di Psikologi. Aku tak menyuruh kalian
mengalami apa yang kualami, kok. Satu pesanku untuk kalian: mau kuliah di mana
pun, pastikan kalian juga mempraktikkan ilmu kalian dalam kehidupan
sehari-hari. Jangan lupa untuk cari pengalaman di luar kuliah. Jadilah gelas
yang setengah kosong. Perbesar circle-mu selagi sempat! Carilah teman
sebanyak-banyaknya! Percayalah, luasnya relasi akan sangat membantu kalian
untuk berkembang, entah kalian memilih menjalani profesi sebagai psikolog,
ilmuwan, atau apa pun yang kalian inginkan.
Komentar
Posting Komentar