PENDIDIKAN TERBAIK VERSI (AKU)
Pendidikan bukan hanya hal-hal formal yang kita pelajari
selama sekolah. Pendidikan terbaik adalah bagaimana seorang individu dapat
merespon sesuatu dengan kemampuan berpikirnya. Singkatnya semua pendidikan
yang ada ditujukan untuk melatih kemampuan otak manusia berpikir baik secara
logis dan intuitif.
Contoh seperti:
Tarjo& Ando sama-sama mendapat PR untuk dikumpulkan minggu
depan. Tarjo mengerjakan tugasnya 2-3 hari sebelum deadline dan menyelesaikan
PR-nya dalam waktu 1,5 jam, tetapi Ando justru mengerjakan PR-nya tepat dihari
deadline dan bahkan disekolah sebelum beberapa jam lagi PR dikumpulkan. Yang
Ando lakukan adalah menyalin tugas temannya yang sudah selesai saat jam
istirahat, dan PR selesai dalam waktu 15 menit. Kedua murid (Tarjo & Ando)
sama-sama mengerjakan PR-nya dengan baik (menurut guru).
Saat ujian Tarjo sudah mempersiapkan diri dengan belajar
mati-matian 1-2 hari sebelum test, dan Tarjo mengerjakan test dengan sangat
baik. Tarjo mendapat nilai 80. Di lain sisi Ando tidak belajar sama sekali dan
hanya belajar 30 menit sebelum ujian, alhasil saat test dia tidak dapat
menjawab soal-soal yang diberikan, tetapi Ando untungnya sempat membuat
contekan & mencontek temannya saat ujian. Karena itu Ando bisa mendapat
nilai 80 juga. Keduanya lulus ujian.
Kita tidak membicarakan soal moral disini, karena jelas
yang dilakukan Ando itu tidak pantas. Tetapi kita mengambil contoh yang ada
bahwa tarjo tidak lebih pintar dari Ando begitu pula sebaliknya Ando tidak
lebih pintar dari Tarjo, hanya saja Tarjo lebih rajin dalam mengikuti sistem/aturan,
dan Ando lebih berpikir dalam memanipulasi sistem/aturan. Keduanya lulus.
.
.
.
Siapa sih disini yang tidak pernah mencontek selama disekolah? aku
akui aku juga sering mencontek saat disekolah hehehehehe Tapi disini kita tidak
membahas soal sekolah atau mencontek, dan aku juga tidak mengajari KELEN
supaya mencontek. Ilustrasi ini hanya kasus perbandingan bagaimana 2 anak
menggunakan pikirannya dalam menghadapi masalah.
Kepintaran, itu memang penting
orang pintar dapat belajar dengan cepat, orang pintar mudah
memahami sesuatu yang baru, dan mereka mampu menyelesaikan masalah yang lebih
kompleks, tetapi sama seperti pendidikan, hal itu tidak menjamin kesuksesan dan
kehidupan yang bahagia. Namun jelas pendidikan dan kepintaran sangat
membantu hidup Anda.
(note: tidak menjamin bukan berarti tidak berguna, sama seperti
uang tidak menjamin kebahagiaan, bukan berarti uang tidak berguna)
- Kita sering mendengar bahwa:
- Orang bodoh dikalahkan orang pintar
- Orang pintar dikalahkan orang berani
- Orang berani dikalahkan orang nekat
- Orang nekat dikalahkan orang gila
- Dan semua orang tersebut dikalahkan oleh orang yang beruntung
Orang yang beruntung terlihat lebih pintar, tetapi sebenarnya
mereka melatih pemikiran khusus yaitu: bagaimana cara untuk mengenali
(intuisi) dan konsisten (logis) melakukan hal-hal yang cerdik (bukan
licik).
Ini bukanlah bakat/talenta, semua orang bisa mempelajarinya baik
orang bodoh atau pintar, dan lucunya hal ini paling sering ditemukan oleh orang
yang malas. Malas menghabiskan waktu/tenaga mereka terhadap hal-hal
yang jelas tidak ada gunanya. Seperti:
KITA bisa saja belajar kalkulasi pangkat, akar, imaginer, dan
sebagainya, tetapi ada kalkulator dan kita tetap bisa menghitung
KITA bisa saja belajar peta buta, menghafal jalan, koordinat, dan
sebagainya, tetapi ada GPS dan kita masih bisa mencari jalan
Hal-hal seperti ini biasanya ditemukan pada mereka yang
memiliki motivasi yang sangat tinggi. Ciri utama dari orang tersebut
adalah mereka selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan, melakukan apa yang
memang ingin mereka lakukan, dan mencapai hal-hal yang sudah mereka targetkan.
Mulailah dengan pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana”,
bukan hanya sekedar “apa”, “kapan”, “dimana”. Cari tahu mengapa orang bisa
sukses, bagaimana dia mengambil langkah sebelum sukses, bagaimana kondisi
keluarga/lingkungannya, mengapa dia melakukan ini & itu. Follow the
step!
Saya berani bilang 90% apa yang kita baca di internet tentang
kesuksesan itu isinya “bullshit”, kita tidak butuh motivasi atau
inspirasi, tetapi kita butuh cara-cara, step-step, dan rahasia-rahasia lain
(yang justru tidak diajarkan) untuk melangkah menuju kesuksesan tersebut.
Jangan sekedar menerima apa yang orang lain ajarkan/katakan, tetapi cari tahu
apa yang justru benar-benar penting untuk kita ketahui (dimana banyak orang
tidak akan memberitahukannya).
Kesimpulannya adalah mindset/pemikiran harus menjadi fondasi dasar pendidikan kita. Berpikir, mencari cara, mencari tahu, explore, dan tidak terpaku pada apa yang sudah ada. Terus menggali lebih dalam, push forward, karena selalu ada cara yang lebih baik lagi.
So, think hard, karena pemikiran adalah pendidikan
terbaik.
Komentar
Posting Komentar