Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

Satu kisah tapi bukan makna

Gambar
 Beberapa bulan lalu, aku dengan begitu sedihnya mulai menangis dengan tangisan yang membuat bajuku basah saat melihat ke arah laut ini.  Aku dengan segala rasa kalahku benar-benar mengalami situasi dan perasaan yang cukup membuatku berat sekali melangkah Sesekali, aku merasa iba, iba pada diri sendiri Kadang, tanpa basa basi aku mulai tiba-tiba sedikit demi sedikit menyalahkan diri Padahal, aku hanya perlu melepaskannya saja tanpa harus mengikat ragaku dengan segala kenang yang membuatku sangat trauma hingga mati rasa Seseorang bilang aku terlalu terbawa suasana dan tak mampu melupakan apapun meski sedikitpun Seseorang bilang aku terlalu melebih-lebihkan cerita hingga aku tak keluar dari sedih-sedih yang membuat rasa tak pernah baik-baik saja Seseorang bilang aku tak mampu melupakannya dan masih menunggunya untuk tiba Kadang, aku ingin sekali mengatakan padanya bahwa beberapa bulan lalu ia datang bertujuan untuk bertemu denganku tapi aku mengatakan " Aku tidak bisa " Kadang,...

Merekam Jejak

Ketika duduk di teras kos ini sore tadi, saya tak bisa mendengar apa pun kecuali burung berkicau, angin dan suara dari lubuk hati. Ya. Hanya itu saja yang bisa saya dengar. Suara itu membawa saya ke titik awal, juga titik tempat saya berdiri sekarang. Suara itu yang meyakinkan diri saya bahwa semesta itu ternyata memang baik. Dengan mendatangkan kecewa, itu berarti semesta baik. Dengan memberi luka, itu berarti semesta baik. Dengan menghadirkan sakit dan air mata, itu juga berarti semesta baik. Dengan begitu baiknya, semesta membuat saya terpuruk. Saya tahu semesta baik, walau harus disampaikan dengan cara yang paling buruk. Ya. Semesta itu baik. Lewat luka yang sementara, pada saat terbaiknya, semesta akan bicara padamu, "Lihat dirimu yang sekarang. Kuat. Tak mudah runtuh." (Sambil nangis) haha sekian:)