Jangan-Jangan Kita Bukan Sabar Melainkan Hanya Memendam Perasaan
Bersabar mungkin bukan hal yang mudah dilakukan bagi sebagian orang, faktanya sabar itu memang mudah diucapkan namun sulit apabila dilaksanakan. Dalam bersabar tentunya harus mempunyai kunci-kunci tertentu, agar kita benar-benar bisa melanjalankan kesabaran dengan sebaik-baiknya. Pernahkah kita mendengar ungkapan seperti ini: “Aku sudah lama sabar sama kamu, tapi karena aku sabar selama ini, kamu menginjak-injak kepalaku, aku tidak bisa sabar lagi, sabarku juga punya batas.” Ukhti, pernahkah ada perasaan dan kata-kata seumpama itu di hati kita? Atau di fikiran kita? Atau mungkin membaca atau mendengarnya di sekitar kita? Lalu, saya ingin tanyakan, benarkah pengertian sabar seperti itu? Ukhti, kita diinjak-injak oleh orang lain, atau kita dicemooh dan dihina oleh orang lain, itu bukan karna kita sabar, tapi karna Allah ingin menguji kita. Apakah kita benar-benar sabar dan ikhlas atas kesabaran kita? Atau kita sebenarnya cuma pendam? Naah, inilah yang harus kita perhatikan. B...